Mendorong AI di Edge dengan Infrastruktur Jaringan yang Modern

Evolusi jaringan bukan hanya tentang menangani peningkatan volume data, tetapi juga memastikan operasi yang cerdas, responsif, dan efisien di berbagai lingkungan. Namun, perjalanan menuju modernisasi jaringan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan inefisiensi dan biaya yang lebih besar. Investasi yang tidak sesuai dan desain jaringan yang tidak divalidasi bisa menghambat kemajuan. Oleh karena itu, penting untuk memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan AI di edge serta memastikan desain jaringan yang optimal guna mendukung kinerja yang maksimal.

Blog ini membahas wawasan dan strategi yang dijelaskan dalam studi penelitian Meritalk, “The Future of Connectivity”, yang menguraikan jalur menuju transformasi jaringan yang sukses. Dengan pendekatan multivendor dan fokus pada skalabilitas, keamanan, serta inovasi, jaringan federal dapat berkembang menjadi aset dinamis yang mampu menghadapi tantangan saat ini serta beradaptasi dengan peluang masa depan. Solusi seperti RUCKUS berperan penting dalam membangun infrastruktur jaringan yang tangguh dan efisien, yang siap berkembang di era AI di edge.

Pertumbuhan Data dan AI di Edge

Menurut penelitian, lonjakan besar dalam penciptaan dan konsumsi data mendorong modernisasi infrastruktur jaringan. Hal ini membutuhkan pergeseran dari manajemen pusat data yang terpusat ke komputasi terdistribusi di edge. Dengan pendekatan ini, sumber daya komputasi ditempatkan lebih dekat ke lokasi di mana data dibuat dan digunakan, serta didukung oleh AI untuk pemrosesan real-time guna mengurangi latensi dan penggunaan bandwidth.

Transformasi ini mirip dengan perubahan yang terjadi saat pusat data mulai beralih ke komputasi cloud. Di lingkungan kampus, terjadi perubahan pola lalu lintas jaringan dari north-south (data bergerak antara klien dan server pusat) ke east-west (data lebih banyak bergerak antara perangkat dan layanan dalam jaringan yang sama). Pergeseran ini didorong oleh peningkatan penggunaan aplikasi berbasis AI, perangkat Internet of Things (IoT), dan komputasi terdistribusi. Untuk mengikuti perubahan ini, jaringan harus mampu menangani lalu lintas data yang semakin kompleks dan berkapasitas tinggi.

Risiko dalam Proyek Modernisasi Wi-Fi®

Seiring dengan meningkatnya jumlah aplikasi berbasis AI dan perangkat IoT yang terhubung, teknologi Wi-Fi yang lebih canggih menjadi kunci untuk mengoptimalkan performa perangkat-perangkat ini. Instansi pemerintah juga berfokus pada modernisasi jaringan Wi-Fi untuk memenuhi kebutuhan teknologi terbaru dan AI di edge. Namun, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai agar proses ini tidak menjadi tidak efisien atau berbiaya tinggi.

Risiko 1: Memilih Teknologi yang Tepat

Salah satu risiko terbesar dalam modernisasi jaringan adalah memilih teknologi yang tidak sesuai dengan kebutuhan jangka panjang dan standar keamanan.

Contohnya:

  • Wi-Fi 6 mungkin bisa memenuhi kebutuhan bandwidth saat ini, tetapi dalam jangka panjang, keterbatasan dalam efisiensi spektrum dan skalabilitas bisa menjadi masalah.
  • Wi-Fi 6E menawarkan bandwidth lebih besar dengan memanfaatkan spektrum 6 GHz, tetapi penerapannya membutuhkan pembaruan infrastruktur besar seperti peningkatan kabel dan switching. Teknologi ini juga masih merupakan langkah sementara sebelum hadirnya Wi-Fi 7, yang lebih efisien dalam penggunaan spektrum tambahan.

Selain itu, instansi yang mempertimbangkan sistem operasi open-source harus memastikan bahwa solusi tersebut memiliki standar keamanan yang ketat. Walaupun open-source menawarkan fleksibilitas dan dukungan komunitas, tantangan keamanan tetap ada, terutama terkait dengan kerentanan dan respons terhadap ancaman siber.

Terakhir, memilih teknologi yang tidak dapat di-scale dengan mudah juga merupakan risiko besar. Jumlah perangkat komputasi di edge terus bertambah, sehingga teknologi jaringan harus mampu menyesuaikan dengan peningkatan pengguna, perangkat, dan lalu lintas data. Wi-Fi yang tidak fleksibel akan menyebabkan kemacetan jaringan, penurunan kinerja, dan memerlukan pembaruan yang mahal. Oleh karena itu, penting untuk memilih teknologi yang mendukung kontrol terpusat maupun terdistribusi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang beragam.

Risiko 2: Tantangan dalam Desain dan Validasi Jaringan

Kurangnya perencanaan dan validasi desain jaringan sebelum implementasi bisa menyebabkan berbagai masalah.

  • Posisi akses poin (AP) yang tidak optimal dapat menyebabkan area tanpa sinyal atau gangguan interferensi.
  • Kurangnya validasi desain bisa membuat jaringan mengalami gangguan, seperti penurunan kualitas sinyal akibat bahan bangunan atau faktor lingkungan yang tidak terduga.

Perencanaan yang matang dan pengujian menyeluruh sangat penting untuk memastikan performa jaringan yang optimal dan kepuasan pengguna saat semakin banyak perangkat berbasis data yang digunakan.

Pentingnya Perencanaan yang Matang

Risiko dalam modernisasi Wi-Fi menunjukkan bahwa perencanaan yang strategis sangat penting. Kesalahan dalam memilih teknologi tidak hanya memengaruhi efisiensi operasional saat ini, tetapi juga bisa menimbulkan tantangan di masa depan yang memerlukan pembaruan mahal.

Selain itu, melakukan site survey untuk jaringan Wi-Fi sangat diperlukan guna memastikan layanan yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA). Site survey membantu menentukan lokasi dan konfigurasi terbaik untuk akses poin (AP), meminimalkan area tanpa sinyal, serta mengurangi interferensi antar saluran. Dengan memahami lingkungan frekuensi radio (RF), potensi hambatan dapat diantisipasi, sehingga kinerja Wi-Fi tetap optimal.

Peran AI dan ML dalam RUCKUS

Meskipun perencanaan sangat penting, tidak semua hal bisa diprediksi. Jaringan selalu dinamis, dan tantangan yang tidak terduga pasti muncul. Di sinilah peran AI dan Machine Learning (ML) sangat membantu.

RUCKUS telah mengembangkan solusi yang dapat beradaptasi dengan kondisi jaringan yang selalu berubah, menjaga kinerja tetap optimal bahkan dalam situasi yang sulit.

  • BeamFlex+® menggunakan antena adaptif yang secara otomatis mengarahkan sinyal Wi-Fi ke perangkat klien. Teknologi ini memastikan konektivitas yang stabil, terutama di lingkungan dengan perangkat yang terus bergerak.
  • ChannelFly® menggunakan AI untuk mengoptimalkan pemilihan saluran secara real-time. Ini membantu menghindari gangguan sinyal dan meningkatkan kecepatan transfer data, terutama di jaringan yang padat.
  • RUCKUS AI™ menawarkan manajemen sumber daya radio berbasis cloud, yang memungkinkan spektrum jaringan digunakan secara efisien dengan menyesuaikan kondisi lingkungan.

RUCKUS memimpin inovasi dalam teknologi Wi-Fi, dengan solusi yang tahan lama, siap menghadapi tantangan masa depan, dan mendukung AI di edge. Produk-produk RUCKUS dengan Wi-Fi 6 dirancang untuk memenuhi kebutuhan aplikasi berbasis data saat ini, sementara inovasi Wi-Fi 7 menawarkan fitur canggih seperti Multi-Link Operation (MLO) untuk meningkatkan throughput dan mengurangi latensi.

 

Masa Depan Berpusat di Edge

Seiring dengan meningkatnya peran AI dalam memproses data di edge, Wi-Fi akan menjadi elemen yang semakin krusial. RUCKUS Wi-Fi berada di garis depan evolusi ini dengan teknologi canggih dan fitur berbasis AI, memberikan solusi yang andal, cepat, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.

Dengan menerapkan pendekatan multivendor, keamanan, dan inovasi, instansi pemerintah dapat mentransformasikan jaringan mereka menjadi aset yang fleksibel, efisien, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan ruckus indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi ruckus.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut !